Wali santri ialah elemen yang tidak terpisahkan dari Pendidikan di Pesantren. Ia bagaikan sayap kanan pada burung guna menerbangkan sang anak ke level tertinggi dengan kepakan sayap seorang guru pada bagian kiri. maka diantara kiat suksesnya kaderisasi ialah jika Pesantren mengambil dua peran sekaligus. ia tidak hanya mendidik santri, tapi juga mendidik para wali santri karena ia adalah bagian tak terpisahkan. itulah sebabnya Pesantren Islam Al-Hijaz mengambil dua peran skeligus gunha melahirkan pendidik (orang tua) yang baik dan melahirkan Peserta didik (santri) yang tauladan.
Namun, kenyataan berkata lain. Tidak jarang wali santri yang memandang sebelah mata dunia Pesantren dan mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang wali. Diantaranya; memprioritaskan anaknya yang sekolah di sekolah umum, berprasangka buruk terhadap guru dan Pesantren, tidak mensupport prpgram Pesantren, membela anak yang salah dan banyak hal lain yang menghambat perkembangan sang anak. Maka sudah seyogyanyalah wali santri ikut berpartisipasi dalam membantu kegiatan Pesantren guna melahirkan generasi yang Dzurriyatan Thayyibah (keturuanan yang baik)
Dan harus disadari bahwa Pesantren hanyalah sarana Pendidikan dan bukan Penanggung jawab Pendidikan sang anak. Yang dengan hal ini, orang tua sadar bahwa yang bertanggung jawab mutlak akan pendidikan anaknya adalah orang tuanya dan bukan Pesantren.
Penulis : Ust. Rahmat Ridhwan Lubis, M.A.
